ITALIA
pernah sangat identik dengan catenaccio alias permainan bertahan dengan
pertahanan ala gerendel. Tetapi, jangan harap itu terjadi di era
kepelatihan Cesare Prandelli. Mantan pelatih Fiorentina tersebut bukan
penganut sepak bola pragmatis. Hasil bukan ukuran utama. Yang penting
adalah menyuguhkan permainan indah.
Sejak laga pembuka Euro 2012 melawan Spanyol, Italia sudah
menunjukkan keberanian bermain ball possession. Padahal, Spanyol adalah
rajanya ball possession. Bahkan, ketika melawan Inggris pada perempat
final di Olympic Stadium, Kiev, Ukraina, dini hari kemarin, Gli Azzurri
julukan Italia menguasai 64 persen ball possession.Italia benar-benar mengurung pertahanan Inggris. Peluang mereka
juga banyak. Total Italia memiliki 20 tembakan ke arah gawang,
berbanding empat yang dimiliki Inggris. Akankah permainan terbuka akan
kembali diperagakan Italia saat melawan Jerman di semifinal (28/6)?Kami memang gagal mencetak gol hari ini. Tetapi, yang
terpenting, kami bermain bagus. Sejak dua tahun lalu kami berkomitmen
memainkan sepak bola, bukan hanya menunggu bola di belakang dan
melakukan serangan balik. Begitu pula nanti melawan Jerman, kata
Prandelli dalam konferensi pers setelah laga kontra Inggris yang
dihadiri Jawa Pos.Karena Jerman juga memainkan sepak bola menyerang dan terbuka,
Prandelli yakin akan terjadi pertandingan yang menarik. Kami akan
mempertontonkan cara memainkan sepak bola, bukan sekadar mengejar
kemenangan seperti yang sekarang kami lakukan, ujar Prandelli.Dibandingkan dengan Jerman yang sudah lebih dulu lolos, para
penggawa Italia memiliki waktu istirahat yang lebih sedikit. Apalagi,
Gianluigi Buffon dkk harus melakoni babak perpanjangan waktu dan adu
penalti.Beberapa pemain Italia kurang fit saat laga kontra Inggris.
Thiago Motta dan Giorgio Chiellini tidak dimainkan karena belum fit.
Nah, seusai laga kontra Inggris, Italia juga terancam kehilangan Daniele
de Rossi dan Ignazio Abate yang mengalami masalah otot.Di mixed zone, De Rossi berjalan tertatih-tatih menahan sakit di
kaki kanan. Dia tidak banyak melayani permintaan wawancara para
jurnalis. Ketika ditanya Jawa Pos, De Rossi hanya menjawab singkat. Saya
akan fit ketika melawan Jerman, tutur pemain AS Roma tersebut.Sementara itu, Chiellini menyatakan siap bertanding di
semifinal. Dia sangat ramah melayani pertanyaan para wartawan di mixed
zone. Jerman dan Spanyol memang paling diunggulkan, tetapi kami juga
punya tim sehebat mereka, ungkap bek Juventus itu.Chiellini menjadi sasaran para jurnalis non-Italia karena mampu
berbahasa Inggris dengan baik. Saat ditanya dari mana belajar bahasa
Inggris, padahal tidak seperti Alessandro Diamanti atau Fabio Borini
yang pernah bermain di Inggris, dia menjawab singkat. Belajar di
sekolah, terangnya.Di sisi lain, para pemain Inggris ogah menjawab
pertanyaan-pertanyaan dari wartawan. Hanya Wayne Rooney dan Theo Walcott
yang bersedia menyediakan waktu.